Cara untuk meningkatkan layanan atau mengurangi jumlah antrian bisa dengan menggunakan dua model yaitu model penugasan dan model antrian.
1. Model Penugasan
Model penugasan dilakukan dengan cara mengalokasikan sejumlah tenaga kerja, mesin, atau saranalainnya untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan secara efisien.
Tujuan dalam model penugasan adalah memaksimumkan dan juga meminimumkan hasil, seperti meminimumkan biaya, waktu, pemborosan, dan sebagainya atau memaksimumkan hasil, laba, benefit, dan sebagainya.
2. Model Antria
Sedangkan model antrian terjadi ketika kapasitas pelayanan kurang mencukupi kebutuhan orang atau barang yang harus dilayani. Hal ini akan berpengaruh pada biaya, waktu, dan kebosanan dalam menunggu.
Sistem antrian adalah keseluruhan dari kegiatan atau pelayanan yang diberikan kepada masukan, sejak ia datang sampai selesai dilayani. Contoh sederhana dari sistem antrian adalah memiliki satu jalur (chanel) dan satu tahap (fase) saja (single chanel single line).
Dengan memanfaatkan model penugasan dan model antrian dengan tepat, perusahaan atau organisasi dapat meningkatkan efisiensi dalam pelayanan dan mengurangi jumlah antrian. Hal ini akan memperbaiki kualitas pelayanan dan memberikan kepuasan kepada pelanggan.
Sebagai contoh, perusahaan bisa mengevaluasi jumlah tenaga kerja yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas tertentu atau menambah fasilitas yang diperlukan dalam sistem antrian untuk mengurangi waktu tunggu.
Dengan adanya strategi yang baik dalam penerapan model penugasan dan model antrian, diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan kinerja organisasi secara keseluruhan.
