Suasana dalam puisi adalah atmosfer atau perasaan yang diciptakan oleh penggunaan bahasa, gambaran, dan gaya bahasa dalam puisi. Suasana dalam puisi dapat mencakup berbagai nuansa emosional, seperti kegembiraan, kesedihan, ketakutan, kecemasan, kerinduan, atau keheningan.
Pengertian suasana dalam puisi melibatkan penciptaan perasaan atau mood tertentu di antara pembaca melalui penggunaan elemen-elemen sastra. Pemilihan kata-kata, metafora, simbol, ritme, irama, dan tataan kata dapat membantu menciptakan suasana yang diinginkan oleh penyair.
Misalnya, dalam puisi dengan suasana yang gembira, penyair mungkin menggunakan kata-kata cerah, metafora yang indah, dan ritme yang riang. Sebaliknya, dalam puisi dengan suasana yang sedih, penyair mungkin menggunakan kata-kata yang melankolis, gambaran yang melankolis, dan irama yang lambat.
Suasana dalam puisi bukan hanya tentang menggambarkan emosi, tetapi juga menciptakan pengalaman sensorik yang mendalam bagi pembaca.
Melalui penggunaan gambaran dan imajinasi, puisi dapat mengundang pembaca untuk merasakan dan terlibat secara emosional dalam suasana yang diciptakan oleh penyair.
Penting untuk dicatat bahwa suasana dalam puisi bersifat subjektif dan dapat ditafsirkan secara berbeda oleh pembaca yang berbeda. Setiap individu dapat merespons dan merasakan suasana puisi dengan cara yang unik sesuai dengan pengalaman dan interpretasi pribadinya.
Dengan demikian, pengertian suasana dalam puisi melibatkan penciptaan perasaan, mood, dan atmosfer tertentu melalui penggunaan bahasa dan gaya bahasa yang khas dalam puisi, sehingga mempengaruhi pembaca dalam merasakan dan menghayati puisi dengan cara yang mendalam.