Perencanaan sarana dan prasarana adalah proses merencanakan dan merancang infrastruktur fisik yang dibutuhkan untuk mendukung berbagai kegiatan dan fungsi dalam suatu wilayah atau organisasi.
Karakteristik dari perencanaan sarana dan prasarana meliputi:
1. Komprehensif
Perencanaan sarana dan prasarana harus mempertimbangkan semua aspek yang terkait dengan kegiatan yang akan didukung. Ini meliputi aspek teknis, lingkungan, sosial, ekonomi, dan keberlanjutan. Rencana harus mengakomodasi kebutuhan jangka panjang dan mempertimbangkan potensi pertumbuhan dan perkembangan di masa depan.
2. Berbasis Data dan Analisis
Perencanaan sarana dan prasarana didasarkan pada data dan analisis yang akurat. Data yang relevan dan terkini digunakan untuk memahami kondisi eksisting, tren, dan pola kebutuhan. Analisis menyeluruh diperlukan untuk memahami dampak rencana yang diusulkan dan memastikan bahwa solusi yang diambil efektif dan efisien.
3. Partisipatif
Proses perencanaan harus melibatkan partisipasi dari berbagai pemangku kepentingan, seperti pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta. Keterlibatan aktif pemangku kepentingan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang kebutuhan dan aspirasi masyarakat, serta memastikan dukungan yang lebih luas terhadap rencana yang diusulkan.
4. Berorientasi pada Tujuan
Perencanaan sarana dan prasarana harus bertujuan untuk mencapai sasaran tertentu, seperti peningkatan aksesibilitas, efisiensi penggunaan sumber daya, peningkatan kualitas hidup, dan pembangunan berkelanjutan. Semua rencana harus terkait erat dengan tujuan strategis dan kebijakan yang telah ditetapkan.
5. Berkelanjutan dan Ramah Lingkungan
Perencanaan sarana dan prasarana harus mempertimbangkan aspek keberlanjutan dan dampak lingkungan. Solusi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan harus diperhatikan untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan masyarakat.
6. Fleksibel dan Adaptif
Lingkungan sosial dan ekonomi selalu berubah. Oleh karena itu, perencanaan sarana dan prasarana harus fleksibel dan mampu beradaptasi dengan perubahan kondisi dan kebutuhan di masa depan. Solusi yang dirancang harus dapat diubah atau diperbaiki sesuai dengan perkembangan terkini.
7. Keterpaduan dan Konsistensi
Rencana sarana dan prasarana harus konsisten dan terpadu dengan rencana pengembangan wilayah atau organisasi yang lebih besar. Keterpaduan ini membantu menciptakan sinergi dan mendukung pencapaian tujuan yang lebih luas.
Dengan karakteristik ini, perencanaan sarana dan prasarana dapat menciptakan lingkungan fisik yang optimal dan berkelanjutan, serta dapat mendukung perkembangan dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.