Bagaimana Sikap Nabi Ibrahim Alaihissalam Ketika Disuruh Menjual Patung-Patung Buatan Ayahnya

Sikap Nabi Ibrahim (AS) ketika disuruh menjual patung-patung buatan ayahnya adalah menolak dengan halus perintah tersebut. Ia meyakini bahwa tindakan yang dilakukan oleh ayahnya, Aazar, dan seluruh penduduk Babilonia adalah kesalahan yang besar.

Pembahasan:

Nabi Ibrahim (AS) merupakan salah satu nabi yang sangat dihormati dalam agama Islam. Ia termasuk dalam golongan Ulul Azmi, yaitu kelompok nabi yang memiliki keteguhan iman yang luar biasa. Nabi Ibrahim juga diberi gelar Abul Anbiya, yang berarti bapak para nabi, karena banyak keturunan beliau yang menjadi nabi, termasuk Nabi Muhammad SAW.

Ayah Nabi Ibrahim, Aazar, adalah seorang pembuat patung. Patung-patung yang ia buat digunakan untuk disembah oleh penduduk Babilonia.

Namun, Nabi Ibrahim menyadari bahwa penyembahan terhadap berhala adalah kesalahan yang bertentangan dengan ajaran tauhid yang diajarkan oleh Allah SWT.

Allah SWT mengutus Nabi Ibrahim kepada penduduk Babilonia untuk menyeru mereka agar meninggalkan penyembahan berhala dan hanya menyembah Allah SWT.

Nabi Ibrahim menolak dengan tegas perintah ayahnya untuk menjual patung-patung tersebut, karena ia meyakini bahwa penyembahan berhala adalah kesesatan yang harus ditinggalkan.

Sikap Nabi Ibrahim menunjukkan keteguhan iman dan ketegasan dalam menegakkan kebenaran. Ia berani menentang praktik penyembahan berhala meskipun itu melibatkan ayahnya sendiri.

Sikap ini mengajarkan umat Muslim pentingnya menjunjung tinggi tauhid dan menjauhi segala bentuk kesesatan, meskipun hal itu melibatkan konflik dengan orang-orang terdekat.

Detail Jawaban

Kode           :
Kelas          : 3 SD
Mapel         : Pendidikan Agama Islam
Bab             : Teladan Nabi Ibrahim & Ismail
Kata Kunci : Babilonia, Patung, Berhala, Namrudz