Halo sahabat Pendidikanpedia, pada kesempatan ini kita akan membahas sedikit hal yang berbeda dari pendidikan atau pelajaran sekolah.
Kali ini kita melangkah ke depan, melihat bagaimana peran IPTEK mampu membantu berbagai sektor. Ya, biasanya kita kenal dengan sebutan startup.
Bila sebelumnya startup ada di bidang travel, kursus online, kesehatan, atau hiburan. Kini bidang pertanian dan peternakan juga sudah mulai ada.
Hal ini tentunya sangat baik untuk kemajuan peternakan Indonesia.
Sehingga dengan pemanfaatan teknologi, hasil ternak para peternak diharapkan menjadi lebih efisien diiringi kualitas yang baik. Dengan demikian, produk peternakan kita dapat bersaing dengan produk-produk peternakan impor.
Lebih dari itu, cita-cita bangsa Indonesia menuju swasembada pangan pun secara perlahan akan tercapai dengan adanya inovasi tersebut.
Adapun beberapa startup peternakan berteknologi yang ada di Indonesia yaitu sebagai berikut.
1. BroilerX
BroilerX merupakan startup di bidang peternakan ayam broiler yang memanfaatkan teknologi untuk mengelola segala informasi budidaya ayam broiler. Inovasi startup peternakan berteknologi ini mengintegrasikan alat ukur yang terhubung dengan internet.
Sehingga berbagai data keadaan kandang dapat tercatat dan mudah diakses secara online. Dengan begitu performa produksi para peternak ayam broiler diharapkan menjadi lebih baik lagi.
Adapun beberapa fitur yang ditawarkan BroilerX untuk peternakan ayam broiler modern yaitu.
- Pantau kandang secara online, yaitu sistem pemantauan kandang ayam secara real time yang bisa dilakukan peternak hanya dengan gadget.
- Analisis produksi, BroilerX memberikan analisis interaktif dengan cepat dan akurat. Selain itu juga memberikan rekomendasi kepada petani mengenai keputusan yang harus diambil terkait budidaya untuk tercapainya efisiensi produksi.
- Sistem peringatan dini, hal yang tidak kalah penting yaitu sistem peringatan sedini mungkin saat terjadi kesalahan dalam kegiatan produksi. Dengan begitu, peternak memiliki waktu yang cukup untuk dapat memperbaikinya.
Tidak hanya melalui gadget, fitur teknologi IoT yang dikembangkan BroilerX ini juga dapat diakses melalui personal computer. Sampai saat artikel ini dibuat, sudah lebih dari 100 pengguna aktif yang menggunakan produk dari BroilerX.
2. Agrinis
Startup peternakan berteknologi berikutnya yaitu Agrinis, startup ini hampir mirip dengan BroilerX. Bedanya Agrinis Farm hanya bisa diakses melalui smartphone saja.
Adapun bidang peternakan yang dikembangkan yaitu peternakan ayam broiler modern dengan tiga fitur utama untuk meningkatkan performa kandang. Sehingga dengan fitur tersebut diharapkan dapat meningkatkan efektifitas dalam beternak.
Beberapa fitur yang menjadi andalan startup dengan pemanfaatan teknologi dari Agrinis yaitu.
- Manajemen produksi, dalam fitur ini terdapat berbagai pencatatan kegiatan beternak, seperti belanja sapronak, data harian, penjualan hingga hasil panen.
- Monitoring performa, fitur ini digunakan untuk menganalisis performa produksi untuk setiap periode.
Dengan begitu, peternak dapat mengevaluasi hasil produksi tiap periode untuk mengoptimalkan produksi di masa yang akan datang. - Cek kesehatan ternak, merupakan salah satu fitur yang berbeda dari BroilerX, Agrinis menawarkan fitur untuk mengecek kesehatan ternak secara mudah.
Dengan adanya fitur tersebut peternak dapat meminimalisir kematian ternak yang justru akan merugikan peternak.
3. Chickin
Chickin merupakan perusahaan startup peternakan berteknologi modern di bidang ayam broiler. Produk unggulan yang ditawarkan Chickin yaitu Smart Farm, Chickin Fresh dan Micro Climate Controller.
Untuk meningkatkan produktivitas ternak ayam broiler, solusi yang ditawarkan berupa sistem manajemen kandang melalui Smart Farm yang terintegrasi dengan IoT.
- Smart Farm dan Micro Climate Controller, melalui fitur ini Chickin dapat merekayasa keadaan lingkungan di dalam kandang sesuai dengan yang peternak inginkan.
Mulai dari rekayasa suhu, udara, kelembaban dll. Sehingga hasil produksi dapat ditingkatkan, dan resiko kerugian dapat ditekan. - Chickin App, adapun sistem IoT yang dikembangkan Chickin untuk manajemen produksi dan monitoring kandang dapat dilakukan melalui sebuah aplikasi smartphone, yaitu Chickin App.
- Selain untuk manajemen dan monitoring, Chickin App juga membantu peternak untuk dapat memperoleh data harga ayam broiler hari ini dan prediksi harga ayam hari berikutnya.
Dengan begitu, proses produksi ayam broiler diharapkan dapat lebih optimal. Di sisi lain peternak juga dapat memperhitungkan keuntungan penjualan dengan adanya data harga ayam.
4. XL Smart Poultry
XL Smart Poultry merupakan wujud nyata dari revolusi industri 4.0 di bidang peternakan ayam yang dikembangkan XL Axiata melalui XLflex IoT.
Pemanfaatan IoT dalam industri peternakan menunjukkan bahwa penerapan teknologi dapat membantu produktivitas ternak.
Dengan adanya solusi startup peternakan berteknologi yang dikembangkan XL Smart Poultry, harapannya tentu untuk dapat meningkatkan Index Performa.
- Artificial Intelligence, adapun pengembangan yang dilakukan yaitu dalam hal penggunaan sistem sensor, algoritma untuk sistem Artificial Intelligence (AI) dan sistem analitik untuk menganalisis pasokan pakan dalam kandang.
- Monitoring Kandang, seperti startup peternakan berteknologi lainnya, XL Smart Poultry pun memiliki fitur monitoring lingkungan kandang secara real time, seperti suhu, kelembaban, intensitas cahaya, kadar gas (CO2, amonia, dll).
- Monitoring pakan, kemudian fitur lain yaitu sistem monitoring pakan, di mana peternak dapat dengan mudah mengetahui kondisi pakan dan air minum untuk ayam. Hal ini karena peternak akan memperoleh notifikasi dan peringatan melalui aplikasi mobile.
5. SMARTernak
SMARTernak adalah salah satu produk dari DycodeX yang memanfaatkan IoT dan Artificial Intelligence.
Melalui produk dari startup peternakan berteknologi ini, peternak sapi dapat memantau lokasi dan kesehatan ternak secara real time.
- SMARTernak, peternak akan dipermudah dalam mengelola peternakannya. Hal ini karena SMARTernak memberikan prediksi dalam proses kegiatan beternak dan tentunya disertai saran penanganan yang perlu dilakukan.
Menariknya, peternak juga dapat memperoleh informasi mengenai berat dan kondisi kesehatan ternak melalui website maupun gadget. Sehingga peternak dapat dengan mudah mengambil keputusan apakah hendak menjual ternaknya dengan berat seperti yang tertera pada data atau tidak.
Itulah ulasan mengenai beberapa contoh startup peternakan berteknologi yang ada di Indonesia.
Tentunya tidak hanya 5 startup tersebut saja, saya yakin masih ada startup peternakan lain yang mengembangkan teknologi untuk kegiatan beternak.
Namun dari 5 startup tersebut paling tidak menunjukkan bahwa kemajuan teknologi di Indonesia semakin baik.
Berbagai terobosan dan inovasi bahkan di industri peternakan pun bisa memanfaatkan teknologi untuk memperoleh hasil yang lebih efektif dan efisien.