Inhibitor kompetitif dalam enzim mempunyai sifat …
A. Berikatan lemah dengan enzim pada sisi aktifnya
B. Ireversibel
C. Merupakan zat yang mempercepat reaksi enzimatis
D. Salah satu contohnya adalah pestisida DDT
E. Strukturnya sangat berbeda dengan substrat
Jawabannya adalah A. berikatan lemah dengan enzim pada sisi aktifnya.
Pembahasan
Proses kerja enzim, yang bertindak sebagai biokatalis, dapat dipengaruhi oleh berbagai molekul lain, termasuk inhibitor. Inhibitor adalah molekul yang memperlambat atau menghentikan kerja enzim. Dalam studi biokimia, inhibitor dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu kompetitif dan non-kompetitif, berdasarkan cara mereka berinteraksi dengan enzim.
Karakteristik Inhibitor Kompetitif ⚔️
Inhibitor kompetitif (Competitive Inhibitor) mendapat namanya karena “bersaing” atau berkompetisi secara langsung dengan molekul substrat untuk mendapatkan tempat pada sisi aktif enzim. Sifat-sifat kuncinya adalah:
1. Berikatan pada Sisi Aktif (Kompetisi Langsung)
Inhibitor ini memiliki struktur yang sangat mirip dengan substrat asli enzim. Kemiripan ini memungkinkan inhibitor untuk masuk dan menempati sisi aktif (tempat di mana reaksi seharusnya terjadi). Ini secara fisik menghalangi substrat sejati untuk berikatan.
2. Berikatan Secara Lemah dan Reversibel (Dapat Dibalikkan)
Pilihan A adalah jawaban yang paling tepat karena inhibitor kompetitif biasanya berikatan dengan enzim melalui ikatan non-kovalen yang lemah (seperti ikatan hidrogen atau gaya Van der Waals). Sifat ikatan yang lemah ini membuat interaksi ini reversibel (dapat dibalikkan).
- Implikasi: Karena ikatannya lemah dan reversibel, penghambatan oleh inhibitor kompetitif dapat diatasi atau dikalahkan. Jika konsentrasi substrat ditingkatkan secara signifikan, peluang substrat untuk berikatan dengan sisi aktif akan lebih besar daripada inhibitor, sehingga aktivitas enzim akan kembali meningkat.
Analisis Pilihan Jawaban Lain
- B. Ireversibel: Inhibitor kompetitif umumnya reversibel. Inhibitor ireversibel biasanya berikatan secara kuat (kovalen) dengan enzim, menyebabkan perubahan permanen pada struktur enzim dan sisi aktifnya.
- C. Merupakan zat yang mempercepat reaksi enzimatis: Ini adalah definisi dari aktivator, bukan inhibitor. Inhibitor berfungsi untuk memperlambat atau menghambat reaksi.
- D. Salah satu contohnya adalah pestisida DDT: Pestisida organofosfat dan beberapa racun saraf sering bertindak sebagai inhibitor ireversibel dengan berikatan secara permanen pada sisi aktif enzim, seperti asetilkolinesterase (enzim pada sistem saraf). Contoh ini kurang tepat untuk inhibitor kompetitif yang sifatnya reversibel.
- E. Strukturnya sangat berbeda dengan substrat: Ini adalah ciri khas dari inhibitor non-kompetitif. Inhibitor non-kompetitif tidak bersaing untuk sisi aktif, melainkan berikatan dengan enzim di tempat lain (sisi alosterik), sehingga mengubah bentuk sisi aktif dan mencegah reaksi, terlepas dari konsentrasi substrat.
Kesimpulan
Inti dari penghambatan kompetitif adalah persaingan yang dimungkinkan karena kemiripan struktural dengan substrat, dan sifat khasnya adalah kemampuan untuk dibalikkan dengan meningkatkan substrat karena ikatan yang terjalin adalah ikatan lemah dan tidak permanen.
