Pengertian kalor lebur dan kalor uap adalah

Pengertian kalor lebur dan kalor uap adalah … (Jawaban lebih dari satu)

A. kalor lebur diperlukan untuk mengubah zat dari padat menjadi cair tanpa mengubah suhu
B. kalor uap diperlukan untuk mengubah zat dari cair menjadi gas pada suhu konstan
C. kalor lebur hanya terjadi saat zat mendingin dari bentuk cair menjadi padat
D. kalor uap hanya terjadi saat zat membeku dari gas menjadi cair
E. kalor lebur dapat dihitung dengan rumus Q = m L, di mana L adalah kalor jenis

advertisement

Jawabannya adalah A dan B.

Pembahasan

Dalam fisika, perubahan wujud zat adalah fenomena yang umum terjadi di sekitar kita, seperti es mencair atau air mendidih. Proses-proses ini melibatkan penyerapan atau pelepasan energi panas yang spesifik, yang kita kenal sebagai kalor lebur dan kalor uap. Konsep ini penting untuk memahami bagaimana energi memengaruhi materi pada tingkat molekuler.

advertisement

Kalor Lebur: Transformasi dari Padat ke Cair

Kalor lebur adalah jumlah energi panas yang diperlukan untuk mengubah 1 kilogram zat dari wujud padat menjadi wujud cair pada titik leburnya, tanpa adanya perubahan suhu. Proses ini terjadi pada suhu konstan yang disebut titik lebur (misalnya, 0°C untuk es).

Mari kita bahas mengapa pilihan A benar dan pilihan C salah:

  • A. Kalor lebur diperlukan untuk mengubah zat dari padat menjadi cair tanpa mengubah suhu. Ini adalah definisi yang tepat. Energi yang ditambahkan selama peleburan digunakan untuk memutus ikatan antarmolekul dalam struktur padat, memungkinkan molekul bergerak lebih bebas menjadi cairan. Suhu tidak berubah selama proses ini karena semua energi digunakan untuk perubahan wujud.
  • C. Kalor lebur hanya terjadi saat zat mendingin dari bentuk cair menjadi padat. Pernyataan ini tidak tepat. Proses kebalikan dari peleburan adalah pembekuan. Ketika zat membeku (dari cair menjadi padat), ia melepaskan kalor, yang disebut kalor beku atau kalor laten pembekuan. Nilainya sama dengan kalor lebur, tetapi dilepaskan, bukan diserap.

Kalor Uap: Transformasi dari Cair ke Gas

Kalor uap (atau kalor didih) adalah jumlah energi panas yang diperlukan untuk mengubah 1 kilogram zat dari wujud cair menjadi wujud gas (uap) pada titik didihnya, juga tanpa adanya perubahan suhu. Proses ini terjadi pada suhu konstan yang disebut titik didih (misalnya, 100°C untuk air pada tekanan atmosfer standar).

Mari kita lihat mengapa pilihan B benar dan pilihan D salah:

advertisement
  • B. Kalor uap diperlukan untuk mengubah zat dari cair menjadi gas pada suhu konstan. Ini adalah definisi yang akurat. Energi yang diserap selama penguapan digunakan untuk mengatasi gaya tarik antarmolekul yang kuat dalam cairan, memungkinkan molekul-molekul tersebut terlepas dan bergerak bebas sebagai gas. Sama seperti peleburan, suhu tetap konstan selama proses ini.
  • D. Kalor uap hanya terjadi saat zat membeku dari gas menjadi cair. Pernyataan ini keliru. Proses kebalikan dari penguapan adalah kondensasi (pengembunan). Ketika gas berubah menjadi cair, ia melepaskan kalor, yang disebut kalor laten kondensasi. Nilainya sama dengan kalor uap, tetapi dilepaskan.

Mengenai Pilihan E

  • E. Kalor lebur dapat dihitung dengan rumus Q = m L, di mana L adalah kalor jenis. Rumus Q=mL memang digunakan untuk menghitung kalor lebur, di mana Q adalah kalor yang diserap/dilepaskan, m adalah massa zat, dan L adalah kalor laten lebur (bukan kalor jenis). Kalor jenis (c) digunakan untuk menghitung perubahan suhu zat (Q=mcΔT), sedangkan kalor laten (L) digunakan untuk perubahan wujud pada suhu konstan.

Kesimpulan

Memahami perbedaan antara kalor lebur dan kalor uap, serta konsep kalor laten, sangat penting dalam mempelajari termodinamika. Keduanya adalah bentuk energi laten yang terlibat dalam perubahan fase materi, di mana energi yang diserap atau dilepaskan tidak menyebabkan perubahan suhu, melainkan perubahan ikatan dan susunan molekul zat.

advertisement

Semoga Bermanfaat
Jangan lupa komentar & sarannya
Email: admin@pendidikanpedia.com
Kunjungi terus: pendidikanpedia.com OK! 😁