Contoh gejala sosial positif yang berkaitan dengan upaya mengurangi kesenjangan di bidang pendidikan antara lain:
1. Program Beasiswa
Adanya program beasiswa yang disediakan oleh pemerintah, yayasan, atau lembaga swadaya masyarakat membantu para siswa yang kurang mampu secara finansial untuk mendapatkan pendidikan yang layak.
Program ini membantu mengurangi kesenjangan akses terhadap pendidikan dengan memberikan peluang yang sama bagi semua lapisan masyarakat.
2. Program Mentoring
Inisiatif yang melibatkan mentor atau pembimbing yang berpengalaman dalam memberikan pendampingan dan bimbingan kepada siswa-siswa yang berasal dari kelompok marginal atau kurang beruntung.
Program ini membantu meningkatkan motivasi, pengetahuan, dan keterampilan siswa dalam menghadapi tantangan pendidikan, sehingga kesenjangan dalam kualitas pendidikan dapat dikurangi.
3. Kolaborasi Antarlembaga
Kerja sama antara lembaga pendidikan, pemerintah, dan organisasi masyarakat dalam mengembangkan program-program pendidikan yang inklusif dan merata.
Melalui kolaborasi ini, sumber daya dan pengalaman dapat digabungkan untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih adil dan merata, serta memberikan kesempatan yang setara bagi semua anak untuk belajar.
4. Program Pemberdayaan Komunitas
Adanya program yang fokus pada pemberdayaan komunitas dalam mengatasi kesenjangan pendidikan.
Program ini melibatkan partisipasi aktif masyarakat setempat dalam mendukung akses pendidikan yang merata dan berkualitas, misalnya melalui pembangunan sekolah, pelatihan guru, atau penyediaan sarana dan prasarana pendidikan yang memadai.
Dengan adanya gejala sosial positif seperti ini, diharapkan kesenjangan di bidang pendidikan dapat dikurangi, sehingga setiap individu memiliki kesempatan yang setara untuk mendapatkan pendidikan yang bermutu dan meraih potensi mereka secara maksimal.