3 Teknik Membaca Puisi yang Baik dan Benar

Pada tanggal 28 April setiap tahunnya di Indonesia, kita merayakan Hari Puisi Nasional. Sebagai bentuk apresiasinya, program Belajar dari Rumah TVRI untuk kelas 4, 5, dan 6 SD menayangkan tema pembelajaran yang menarik, yaitu “Demam Puisi”.

Pada tangan tanggal 28 April 2020 tersebut, anak diajak untuk mengikuti petualangan seorang tokoh bernama Adi, yang sedang berusaha mempelajari teknik membaca puisi dengan baik dan benar.

Demi berusaha bisa membaca puisi dengan baik, Adi terus mempuisikan setiap kata yang ia ucapkan.

Untuk selengkapnya tentang petualangan Adi belajar membaca puisi di siaran Demam Puisi TVRI, kamu bisa menonton tayangan ulangnya melalui video di bawah ini.

Video tayangan Demam Puisi TVRI, Belajar dari Rumah

Berikut Pendidikanpedia rangkum tiga teknik membaca puisi dari tayangan TVRI Belajar dari Rumah:

[no_toc]

Teknik Membaca Puisi

  1. Pelafalan yang Jelas
  2. Intonasi yang Tepat
  3. Penekanan Pada Kata-Kata Tertentu

1. Pelafalan yang Jelas

Pelafalan yang Jelas

Lafal adalah pengucapan bunyi bahasa yang tepat dan jelas sesuai dengan gerakkan mulut. Ucapkanlah huruf vokal A, I, U, E, O dengan tepat dan jelas ketika membacakan puisi.

Supaya bisa membaca puisi dengan baik dan benar, maka pelafalan ini harus sering dilatih. Pelafalan yang jelas akan membuat pendengar bisa menangkap dan mengetahui huruf apa saja yang kamu ucapkan.

Latihlah pelafalan kamu dalam membaca puisi, caranya misalnya dengan membuka mulut lebar-lebar ketika melafalkan huruf A dan membentuk mulut bulat-bulat ketika melafalkan huruf O.

Semakin sering berlatih, maka akan semakin bagus juga pelafalan puisi kamu.

2. Intonasi yang Tepat

Intonasi yang Tepat

Intonasi adalah pola perubahan nada atau irama pada saat berbicara. Intonasi ini menjadi salah satu dari tiga teknik membaca puisi yang tentunya penting untuk dipelajari.

Sedikit berbeda dengan teknik membaca cepat, teknik membaca puisi yang kedua adalah menggunakan intonasi atau nada yang sesuai dengan karakter kata dalam puisi.

Misalnya gunakan nada yang gembira ketika membacakan puisi tentang kebahagiaan, dan gunakan nada sedih jika puisinya tentang kesedihan juga.

Dengan intonasi yang tepat, puisi tidak akan terdengar membosankan dan emosinya dapat tersampikan denga baik.

3. Penekanan Pada Kata-Kata Tertentu

Penekanan Pada Kata-Kata Tertentu

Tekanan adalah keras atau lembutnya pengucapan bunyi kata dalam puisi. Sebaiknya tekankan kata-kata kunci tertentu yang kiranya dapat membuat pendengar lebih bisa merasakan emosi puisi.

Jadi itulah ketiga teknik membaca puisi, yaitu lafal, intonasi, dan penekanan. Apabila ketiganya sudah dipelajari dengan baik, maka kemampuan membaca puisi kamu pasti akan membaik seiring waktu.

Namun, ekspresi atau mimik muka dan gerak anggota tubuh juga penting. Hal ini perlu diperhatikan juga saat pembacaan puisi.

Jadi kamu juga bisa sekaligus belajar ekspresi dan bahasa tubuh sesuai dengan tema puisinya ketika mempelajari teknik membaca di atas.

Jangan khawatir, biasanya ekspresi juga akan keluar dan muncul dengan sendirinya jika lafal, intonasi, dan penekanannya kamu terapkan ketika membaca puisi.

Dengan begitu, eksresi kamu ketika membaca puisi juga pelan-pelan akan terlatih seiring dengan penggunaan 3 teknik pembacaan puisi di atas.

Cara Menerapkan Teknik Membaca Puisi yang Tepat

Cara Menerapkan Teknik Membaca Puisi yang Tepat

Ketiga teknik membaca puisi di atas tidak akan kamu kuasai jika hanya kamu baca saja. Kamu harus mulai belajar dan berlatih untuk menerapkannya.

Tantanglah diri kamu untuk mulai membaca puisi dengan teknik-teknik di tas. Sebagai tahap awal kamu bisa memulainya dengan membaca puisi singkat tentang keluarga di bawah ini.

Keluarga Kesayanganku

Aku sayang mamahku
Aku juga sayang papahku
Adik dan kakak, pun aku sayangi
Karena, mereka semualah keluarga kesayanganku

Aku begitu riang gembira
Hari-hariku indah karena mereka
Hatiku bahagia karena mereka
Selalu, aku ditemaninya

Kepada Tuhan, aku selalu berdoa
Lindungilah mamah, papah, kakak, dan adik
Sehatkanlah mereka
Dan anugerahilah selalu kami, waktu berkumpul bersama

Soal dan Jawaban TVRI Kelas 4-6 SD 28 April 2020

Di akhir program tema Demam Puisi ini, kamu juga akan disuruh untuk mengerjakan soal berdasarkan tayangan tersebut. Nah berikut Pendidikanpedia sediakan juga soal dan kunci jawabannya.

1. Tuliskan 3 teknik membaca puisi!

– Lafal, pengucapan bunyi bahasa yang sesuai dengan gerak mulut.
– Intonasi, pola perubahan nada ketika berbicara.
– Tekanan, keras atau lembutnya pengucapan bunyi huruf.

2. Bagaimana cara Adi belajar puisi?

Di sekolah, guru Adi sudah mengajarkan bagaimana caranya membaca puisi dan teknik-tekniknya.
Kemudian Adi terus melatih lafal, intonasi, dan penekanan dalam pembacaan puisinya dengan cara mempuisikan setiap percakapannya bersama teman, keluarg, atau orang-orang di sekitarnya.
Tujuannya adalah supaya Adi bisa menjuarai lomba membaca puisi. Adi senang belajar membaca puisi dengan cara mengamati yang ada di lingkungan sekitarnya, kemudian dibuat puisinya. Misalnya buah-buahan, kucing, bahkan ornag yang kurang akal.
Di samping itu, Adi juga belajar puisi dengan mencari-cari materinya di buku, di internet, atau membuat puisi sendiri.

3. Apa makna persahabatan menurut Adi?

Berdasarkan puisi yang Adi baca ketika berada di rumah Benny, menurutnya makna persahabatan adalah bagaikan dua mata.
Artinya, apabila mata yang satu terpejam, maka yang lainnya terpejam juga. Dan kalau yang satunya menitikkan air mata, begitu pun yang lainnya. Sahabat harus seiya sekata.

4. Buatlah puisi bertema keluarga dan bacakan di depan keluarga kamu!

Contoh Puisi Keluarga 1
“Ayahku Kebanggaanku”
Karya: Dedi Wahyudi

Kulihat sosok itu berada di halaman rumahku sore itu
Berpeci warna putih tanda suci
Berbaju koko dan bercelana kain panjang
Tanda ia telah menunaikan rukun Islam yang terakhir

Kapankah aku bisa sepertinya?
Hanya waktu saja yang menjawabnya
Sehat, gagah, berwibawa dan kuat
Umurnya seperti masih 30 tahun yang lalu

Kuakui ia seseorang yang tegas dalam berpendirian
Ia mampu melakukan aktivitas apapun tanpa pamrih
Tulus dan ikhlas
Selalu menyertai dalam kehidupannya kini
Itulah ayah kebanggaanku.

Contoh Puisi Keluarga 2
“Adikku Tersayang”
Karya: Clarissa Lievany

Adikku…
Kau sangat lucu…
Kau selalu menghiburku
Di saat aku murung
Meski kadang kau membuatku marah
Namun aku tetap menyayangimu…

Tingkahmu yang konyol…
Selalu membuatku tertawa…
Aku tak mau kehilangan dirimu
Aku sangat menyayangimu…
Akan kulakukan segalanya
Hanya supaya kau bahagia

Contoh Puisi Keluarga 3
Dikutip dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

Aku sayang ayah
Aku sayang ibu
Aku juga sayang kakak dan adikku
Merekalah milikku, keluargaku seutuhnya
Betapa bahagianya memiliki mereka
Selalu ada dalam suka maupun duka
Jangan pisahkan kami, Tuhan
Karena kami saling melengkapi Ibu yang selalu membangunkaku pagi hari
Ayah yang tidak kenal lelah dalam bekerja
Kakak yang selalu membimbingku, dan
Adik yang selalu bergembira
Ya Tuhan, lindungilah mereka Ibu, ayah, kakak juga adikku
Rukunkanlah kami selalu
Amin


Ringkasan

Tak hanya populer di Indonesia, puisi juga menjadi salah satu bentuk karya sastra yang diakui dunia. Makna tersirat yang dibungkus dengan kata-kata kiasan merupakan ciri khas dari puisi.

Mengutip Literary Terms, puisi dimaknai sebagai karya sastra yang berdasar pada ritme dan interaksi kata. Kata-kata di dalamnya dirangkai sedemikian rupa demi menyampaikan emosi, ide, suara, dan gambar yang terlalu rumit dijelaskan.

Namun, membaca puisi tidak sembarangan. Ada 3 teknik membaca puisi yang harus dikuasai, yaitu pelafalan, intonasi, dan penekanan.

Dengan menguasai ketiga teknik tersebut, niscaya emosi dan ide-ide puisi dapat tersampaikan dengan baik.


Sekian pembahasan dan penjelasan lengkap mengenai 3 teknik membaca puisi yang baik dan benar. Sekarang kamu sudah bisa mulai berlatih membaca puisi dengan teknik yang tepat. Puisi apa yang ingin kamu coba baca dengan teknik membaca di atas? Kasih tau di komentar ya!